pada video materi menjelaskan bahwa tanin dibagi menjadi dua kelompok yaitu tanin terhidrolisis dan terkondensasi. Dan bagaimana untuk menentukan jenis tanin tersebut?
Menurut hasil referensi dari jurnal yang saya ambil https://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/download/2093/1646/ dapat diketahui bahwa Metode penentuan kualitatif tanin dapat dilakukan dengan mengidentifikasi adanya tanin dan jenis tanin. Identifikasi adanya tanin dapat dilakukan uji FeCl3, gelatin test, uji penambahan kalium ferrycianida dan ammonia dan tes for chlorogenic acid. Sedangkan untuk menentukan jenis tanin terkondensasi, terhidrolisis dan kompleks tanin dilakukan dengan menggunakan uji asam asetat ditambah Pb asetat, uji HCL, uji FeCl3, uji KBr dan test for catechin. Jika hasil uji menunjukkan positif pada pengujian terhidrolisis dan terkondensasi kemungkinan tergolong tanin kompleks. Untuk itu dilakukan uji tambahan dengan menggunakan Stiasny (formaldehid 30% - HCL 2N) dan uji penambahan FeCl3 pada filtrat. 2 metode yang sering digunakan untuk menetapkan kadar tanin yaitu secara spektrofotometri dan permanganometri.
dari video yang telah dijelaskan pada penyaji yaitu tanin dapat berinteraksi dengan protein, apakah tanin ini dapat berinteraksi dengan senyawa lain, dan senyawa apa?
Berdasarkan referensi jurnal yang saya baca Menurut definisi oleh Bate-Smith dan Swain, tanin membentuk endapan dengan protein, tetapi juga dengan alkaloid. Namun, tanin juga membuat kompleks dengan logam, dan senyawa lain, yaitu asam tanat (TA), tanin terhidrolisis umum, membentuk kompleks dengan kolin, prekursor amina asetilkolin. TA juga menyerap kitosan. Diasumsikan secara luas bahwa tanin dari seluruh kumpulan senyawa N organik hanya mengendapkan protein/peptida. Namun, baru-baru ini, ditunjukkan bahwa tanin dapat bereaksi dengan banyak senyawa N organik yang berbeda, termasuk arginin (dari semua asam amino), basa nitrogen, poliamina, kitin, dan kitosan.
pada video materi menjelaskan bahwa tanin dibagi menjadi dua kelompok yaitu tanin terhidrolisis dan terkondensasi. Dan bagaimana untuk menentukan jenis tanin tersebut?
BalasHapusMenurut hasil referensi dari jurnal yang saya ambil https://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/download/2093/1646/ dapat diketahui bahwa Metode penentuan kualitatif tanin dapat dilakukan dengan mengidentifikasi adanya tanin dan jenis tanin. Identifikasi adanya tanin dapat dilakukan uji FeCl3, gelatin test, uji penambahan kalium ferrycianida dan ammonia dan tes for chlorogenic acid. Sedangkan untuk menentukan jenis tanin terkondensasi, terhidrolisis dan kompleks tanin dilakukan dengan menggunakan uji asam asetat ditambah Pb asetat, uji HCL, uji FeCl3, uji KBr dan test for catechin. Jika hasil uji menunjukkan positif pada pengujian terhidrolisis dan terkondensasi kemungkinan tergolong tanin kompleks. Untuk itu dilakukan uji tambahan dengan menggunakan Stiasny (formaldehid 30% - HCL 2N) dan uji penambahan FeCl3 pada filtrat. 2 metode yang sering digunakan untuk menetapkan kadar tanin yaitu secara spektrofotometri dan permanganometri.
Hapusdari video yang telah dijelaskan pada penyaji yaitu tanin dapat berinteraksi dengan protein, apakah tanin ini dapat berinteraksi dengan senyawa lain, dan senyawa apa?
BalasHapusBerdasarkan referensi jurnal yang saya baca Menurut definisi oleh Bate-Smith dan Swain, tanin membentuk endapan dengan protein, tetapi juga dengan alkaloid. Namun, tanin juga membuat kompleks dengan logam, dan senyawa lain, yaitu asam tanat (TA), tanin terhidrolisis umum, membentuk kompleks dengan kolin, prekursor amina asetilkolin. TA juga menyerap kitosan. Diasumsikan secara luas bahwa tanin dari seluruh kumpulan senyawa N organik hanya mengendapkan protein/peptida. Namun, baru-baru ini, ditunjukkan bahwa tanin dapat bereaksi dengan banyak senyawa N organik yang berbeda, termasuk arginin (dari semua asam amino), basa nitrogen, poliamina, kitin, dan kitosan.
Hapus