1. Tahap Pengendapan Pemisahan unsur murni (analit) yang terdapat dalam sampel dapat terjadi melalui beberapa cara. Diantaranya yang terpenting adalah dengan cara pengendapan, cara penguapan atau pengeringan (evolution).
2. Tahap Penyaringan Tujuan penyaringan adalah untuk mendapatkan endapan yang bebas (terpisah) dari larutan induk. Saringan yang digunakan tergantung dari sifat endapan dan juga dari suhu pengerjaan selanjutnya.
3. Tahap Pencucian Pencucian endapan dimaksudkan untuk membersihkan endapan dari cairan induknya yang selalu terbawa. Adanya cairan ini pada pemanasan akan meninggalkan bahan-bahan yang tidak mudah menguap, karenanya endapan harus dicuci seberisih-bersihnya.
4. Tahap Pengeringan Pengeringan adalah proses pemanasan endapan pada suhu 100-1500C dan digunakan untuk mengubah endapan yang basah menjadi bentuk timbang yang kering. Contoh-contoh endapan yang diubah menjadi bentuk timbang dengan pengeringan. Endapan yang akan dikeringkan biasanya dikumpulkan pada alat penyaring kaca masir.
Izin menjawab dong yang pertanyaannya "bagaimana cara kerja indikator hingga menyebabkan perubahan warna pada senyawa sehingga dapat di katakan mencapai titik akhir titrasi" indikator itu di dalam titrasi fungsinya untuk mengetahui titik akhir titrasi. Indikator merupakan suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam maupun basa dengan adanya perubahan warna sesuai dengan konsentrasi ion hidrogen melalui proses titrasi. Titrasi ini melibatkan asam maupun basa sebagai titer maupun titran. Titer adalah larutan standar, yaitu larutan yang sudah diketahui konsentrasinya dan ditempatkan dalam buret, sedangkan titran adalah larutan yang akan ditentukan konsentrasinya, biasanya ditempatkan dalam labu Erlenmeyer. Lalu adanya penambahan larutan standar dilakukan sampai mencapai titik ekivalen atau titik stoikhiometri, yakni ion hidrogen dan ion hidroksida habis bereaksi. Titik ekivalen dapat ditentukan dengan menggunakan suatu indikator yang berubah warna di sekitar titik tersebut.Penambahan indikator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya sekitar dua atau tiga tetes. Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik ekivalen. Titik dimana perubahan warna indikator terjadi disebut titik akhir titrasi. Indikator yang digunakan pada titrasi basa kuat-asam kuat biasanya berupa indikator sintetis, misalnya indikator fenolftalein (pp). Mohon di koreksi jika ada keliruan ya
Adapun tahapan-tahapan pada Gravimetri : 1. Tahap Pengendapan Pemisahan unsur murni (analit) yang terdapat dalam sampel dapat terjadi melalui beberapa cara. Diantaranya yang terpenting adalah dengan cara pengendapan, cara penguapan atau pengeringan (evolution).
2. Tahap Penyaringan Tujuan penyaringan adalah untuk mendapatkan endapan yang bebas (terpisah) dari larutan induk. Saringan yang digunakan tergantung dari sifat endapan dan juga dari suhu pengerjaan selanjutnya.
3. Tahap Pencucian Pencucian endapan dimaksudkan untuk membersihkan endapan dari cairan induknya yang selalu terbawa. Adanya cairan ini pada pemanasan akan meninggalkan bahan-bahan yang tidak mudah menguap, karenanya endapan harus dicuci seberisih-bersihnya.
4. Tahap Pengeringan Pengeringan adalah proses pemanasan endapan pada suhu 100-1500C dan digunakan untuk mengubah endapan yang basah menjadi bentuk timbang yang kering. Contoh-contoh endapan yang diubah menjadi bentuk timbang dengan pengeringan. Endapan yang akan dikeringkan biasanya dikumpulkan pada alat penyaring kaca masir.
Terimakasih atas tanggapan nya Zulaikha, jadi dapat disimpulkan bahwa kegagalan dalam titrasi bisa dikarenakan oleh kesalahan pada penambahan larutan dan sebagainya
Cara mengetahui titik ekivalen itu ada dua cara untuk mengetahui titik akhir titrasi 1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian dibuat grafik antara pH (sebagai ordinat) dengan volume titran (sebagai absis) untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekivalen”. 2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan dua hingga tiga tetes (sesedikit mungkin) pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi dihentikan. Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH.
Adapun tahapan-tahapan pada Gravimetri :
BalasHapus1. Tahap Pengendapan
Pemisahan unsur murni (analit) yang terdapat dalam sampel dapat terjadi melalui beberapa cara. Diantaranya yang terpenting adalah dengan cara pengendapan, cara penguapan atau pengeringan (evolution).
2. Tahap Penyaringan
Tujuan penyaringan adalah untuk mendapatkan endapan yang bebas (terpisah) dari larutan induk. Saringan yang digunakan tergantung dari sifat endapan dan juga dari suhu pengerjaan selanjutnya.
3. Tahap Pencucian
Pencucian endapan dimaksudkan untuk membersihkan endapan dari cairan induknya yang selalu terbawa. Adanya cairan ini pada pemanasan akan meninggalkan bahan-bahan yang tidak mudah menguap, karenanya endapan harus dicuci seberisih-bersihnya.
4. Tahap Pengeringan
Pengeringan adalah proses pemanasan endapan pada suhu 100-1500C dan digunakan untuk mengubah endapan yang basah menjadi bentuk timbang yang kering. Contoh-contoh endapan yang diubah menjadi bentuk timbang dengan pengeringan. Endapan yang akan dikeringkan biasanya dikumpulkan pada alat penyaring kaca masir.
mengapa bisa terjadi kegagalan saat titrasi?
BalasHapusIzin menjawab dong yang pertanyaannya "bagaimana cara kerja indikator hingga menyebabkan perubahan warna pada senyawa sehingga dapat di katakan mencapai titik akhir titrasi"
BalasHapusindikator itu di dalam titrasi fungsinya
untuk mengetahui titik akhir titrasi. Indikator merupakan suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam maupun basa dengan adanya perubahan warna sesuai dengan konsentrasi ion hidrogen melalui proses titrasi. Titrasi ini melibatkan asam maupun basa sebagai titer maupun titran.
Titer adalah larutan standar, yaitu larutan yang sudah diketahui konsentrasinya
dan ditempatkan dalam buret, sedangkan titran adalah larutan yang akan ditentukan konsentrasinya, biasanya ditempatkan dalam labu Erlenmeyer. Lalu adanya penambahan larutan standar dilakukan sampai mencapai titik ekivalen atau titik
stoikhiometri, yakni ion hidrogen dan ion hidroksida habis bereaksi. Titik
ekivalen dapat ditentukan dengan menggunakan suatu indikator yang berubah
warna di sekitar titik tersebut.Penambahan indikator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya sekitar dua atau tiga tetes. Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik ekivalen. Titik dimana perubahan warna indikator terjadi
disebut titik akhir titrasi.
Indikator yang digunakan pada titrasi basa kuat-asam kuat biasanya berupa indikator sintetis, misalnya indikator fenolftalein (pp).
Mohon di koreksi jika ada keliruan ya
Fungsi dari tahapan metode analisis gravimetri :
BalasHapusAdapun tahapan-tahapan pada Gravimetri :
1. Tahap Pengendapan
Pemisahan unsur murni (analit) yang terdapat dalam sampel dapat terjadi melalui beberapa cara. Diantaranya yang terpenting adalah dengan cara pengendapan, cara penguapan atau pengeringan (evolution).
2. Tahap Penyaringan
Tujuan penyaringan adalah untuk mendapatkan endapan yang bebas (terpisah) dari larutan induk. Saringan yang digunakan tergantung dari sifat endapan dan juga dari suhu pengerjaan selanjutnya.
3. Tahap Pencucian
Pencucian endapan dimaksudkan untuk membersihkan endapan dari cairan induknya yang selalu terbawa. Adanya cairan ini pada pemanasan akan meninggalkan bahan-bahan yang tidak mudah menguap, karenanya endapan harus dicuci seberisih-bersihnya.
4. Tahap Pengeringan
Pengeringan adalah proses pemanasan endapan pada suhu 100-1500C dan digunakan untuk mengubah endapan yang basah menjadi bentuk timbang yang kering. Contoh-contoh endapan yang diubah menjadi bentuk timbang dengan pengeringan. Endapan yang akan dikeringkan biasanya dikumpulkan pada alat penyaring kaca masir.
mengapa bisa terjadi kegagalan saat melakukan titrasi?
BalasHapusTerimakasih atas tanggapan nya Zulaikha, jadi dapat disimpulkan bahwa kegagalan dalam titrasi bisa dikarenakan oleh kesalahan pada penambahan larutan dan sebagainya
Hapusbagaimana cara mengetahui titik ekivalen atau titik akhir titrasi?
BalasHapusCara mengetahui titik ekivalen itu ada dua cara untuk mengetahui titik akhir titrasi
Hapus1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian dibuat grafik antara pH (sebagai ordinat) dengan
volume titran (sebagai absis) untuk memperoleh kurva titrasi. Titik
tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekivalen”.
2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan dua hingga
tiga tetes (sesedikit mungkin) pada titran sebelum proses titrasi
dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen
terjadi, pada saat inilah titrasi dihentikan. Indikator yang dipakai
dalam titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya
dipengaruhi oleh pH.
Nah iya benar, terimakasih atas tanggapan nya riyani dan sindi
Hapus